Jumat, 05 Juni 2009

Art Mural Kebersamaan Dua Negara


Kalau pentas musik atau pagelaran tari bersama dua negara, antara Indonesia dan Prancis, sering digelar di Kota Surabaya. Membuat art mural, Jumat (05/06) kembali digelar oleh seniman Prancis dan Indonesia.

Kali ini tampil DENIS BRUN seniman multi talenta yang berasal dari Marsailles, Prancis, berkolaborasi bersama dengan sejumlah mahasiswa dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen Petra Surabaya.

Dalam seremonial pembukaan gelar aksi art mural oleh dua seniman, dua negara berbeda, ARIF AFANDI Wakil Walikota Surabaya, bersama dengan sejumlah pejabat terkait dijajaran Pemkot Surabaya, serta YUSAK ANSHORI mewakili Surabaya Tourism Promotion Board (STPB).

“Ini kebersamaan dua negara. Kalau Kota Surabaya jadi lebih cantik dengan aneka karya seni seperti ini, kedepan nanti kita harapkan terjadi peningkatan kunjungan pariwisata di Surabaya,” ujar ARIF AFANDI.

Usai memberikan sambutan serta membuka gelar art mural antara seniman Prancis dan para mahasiswa, Jumat (05/06), ARIF berkesempatan menggoreskan kuas ditembok viaduct Ketabang, sebagai tanda dimulainya kegiatan art mural.

DENIS BRUN yang sudah malang melintang menjelajah sejumlah negara dengan karya-karyanya, terlihat sangat memperhatikan detil karyanya. Menggunakan lakban kertas untuk penyekat warna, DENIS bekerja penuh kehati-hatian.

Sedangkan beberapa mahasiswa DKV UK Petra dengan berseragam kaos warna ungu, Jumat (05/06) terlihat lebih santai, sembari menuangkan ide-idenya ditembok viaduct Ketabang Kali, Surabaya.(gong)

Kamis, 04 Juni 2009

Cari Aman, Cari Muka, Cari-cari.....

Ternyata ...pada kondisi tertentu, cari muka jauh lebih penting dan mendapat penghargaan daripada cari yang lainnya. Kalau bos sedang marah besar lantaran omzet nggak naik-naik, lalu ada saja cara untuk menyalah-nyalahkan orang lain, sebagai penyebab malapetaka itu.

"Saya sudah mati-matian membuat terobosan dan menampilkan informasi yang segar. Tapi kawan-kawan lain tidak ikut mensuport itu. Kawan-kawan lebih memilih membuat informasi-informasi sesuai keinginan masing-masing. Bagaimana dengan loyalitas dan perjuangan menjadi media terbaik??? Bisa-nisa cuma saya yang punya keinginan untuk maju???" ujar PANDIR.

Walhasil, upaya cari muka yang dilakukan PANDIR berbuntut, rotasi diantara sesama pekerja media tersebut. Buntutnya, si PANDIR ada posisi seperti yang sesuai diinginkannya.

Tapi giliran mendapaat tugas untuk mencoba melakukan pengembangan media tempatnya bekerja, si PANDIR kebingungan bukan alang kepalang. Berbagai situs dioprek, berbagai portal disurfing. Mulai dari situs lokal sampai portal berbahasa Rusia.

"Kebutuhan untuk mengembangkan sebuah bentuk organisasi bukan cuma berdasarkan panduan atau literatur, tetapi juga harus dibarengi dengan kecerdasan dan leadership yang sudah teruji sekian tahun. Nggak bisa instan saja, ada keberanian untuk melakukan inovasi, perubahan, dan bukan menikmati kebahagiaan alih-alih jasa yang sudah diberikan bagi perusahaan. Artinya, bukan karena lama bekerja pada perusahaan, tetapi lebih pada kemampuan dan kapabilitas membaca situasi serta merebut masa depan," ujar seorang pakar komunikasi.

Lalu apa yang harus kita lakukan??? Cari muka, cari aman, atau cuma cari-cari saja???.(gong)