Jumat, 30 Oktober 2009

Sumpah

aku hanya mengajakmu bersumpah untuk melupakan seseorang yang sejak lama ada dihatimu...yang kemudian ada ditengah-tengah kita...setelah sekitar lima tahun hubungan kita,....ternyata nama itu masih ada dihatimu...sumpah pernah kau ucapkan bahwa kau tidak lagi berhubungan dengannya...tapi itu bukan sebuah jaminan bahwa kau tidak lagi berhubungan dengannya....SUMPAH...aku hanya mengajakmu bersumpah untuk melupakan seseorang yang sejak lama ada dihatimu...(gong)

Rabu, 28 Oktober 2009

Kebahagiaan

...apakah dengan menidurimu, mencumbumu, dan menggaulimu....menjadi sebuah kebahagiaan...awalnya aku pikir demikian...ternyata itu hanya anganku semata...bagimu, itu sesuatu yang lumrah...selumrah matahari yang setiap petang selalu tenggelam diufuk barat sana...

aku tak lagi berharap kau menjadi bagian hidupku...karena itu hanya akan menyakiti hatiku sendiri...aku hanya ingin melihatmu bahagia....aku hanya ingin melihatmu tertawa...aku hanya ingin mengajakmu melihat dunia...aku hanya sekejap memberimu makna bercinta...aku hanya ingin bersamamu meluapkan segala birahi kebahagiaan...

kalau benar hanya laki-laki itu yang bisa membuatmu tersenyum...bisa membuatmu tertawa...atau bahkan bisa membuatmu bahagia....aku rela pergi....karena aku tahu, kebahagiaan itulah yang ingin kau temukan, kau rasakan dan kau rindukan...

aku tahu, kebahagiaan yang kau inginkan adalah kebahagiaan yang bisa kau rasakan, kau jalin dan kau ronce bersamanya...bukan bersamaku...karena kau lebih memilih mencurahkan isi hatimu padanya, meski aku memegang erat tanganmu dan tak ingin kulepaskan....

kebahagiaan itu ada dihati...dan ketika hatimu telah kau tambatkan pada seseorang...maka kepadanya seharusnya kebahagiaan itu bisa kau nikmati bersama...(gong)

Aku Tahu

Aku tahu
kamu masih menunggu dan berharap selalu bisa bertemu
Aku tahu
hanya dia laki-laki yang bisa kau ajak bicara
yang bisa kau ajak berbagi cerita
Aku tahu
aku tak mungkin memilikimu untuk selamanya
karena
jiwamu terbelenggu bayang-bayang laki-laki itu
....aku tahu, aku tidak mungkin memilikimu....
(gong)

Selasa, 27 Oktober 2009

Ternyata

Ternyata, selama ini aku salah
aku sudah mencintainya dengan sepenuh hatiku, sepenuh ragaku
tetapi, ketika aku tahu ada laki-laki yang lebih mendapat tempat dihatinya
aku mencoba bertanya...
"Aku tidak pernah berhubungan dengannya. Bahkan aku tidak tahu lagi kabarnya," katanya...Aku percaya...
tetapi hatiku gundah, bertanya-tanya, apa iya???
dan ketika aku menemukan kebusukan itu
sedikitpun tak ada kata maaf darinya....

dan sekarang,
luka itu kembali menganga
bernanah, dan memerah...

email-email itu...
ternyata masih terjadi
dan berlangsung
bahkan sepekan sebelum dia berulang tahun
tgl 3 September
email itu masih terkirim
"Aku hanya tanya kabar," katanya.

apa mungkin aku mencintainya seperti aku mencintai kebebasanku???
sementara laki-laki itu sudah menjadi bagian dari masa lalu dan masa depannya nanti..

mungkin sebaiknya aku pergi....
aku pergi...meski aku masih mencintainya.(gong)

Ku Masih Mencintaimu...

...setelah kupahami, ku bukan yang terbaik yang ada dihatimu, tak dapat kusangsikan ternyata dirinyalah yang mengerti kamu, bukanlah diriku....

...kini maafkanlah aku, bila ku menjadi bisu kepada dirimu...bukan santun ku terbungkam...hanya hatiku berbatas tuk mengerti kamu...maafkanlah aku....

...walau ku masih mencintaimu...ku harus meninggalkanmu...ku harus melupakanmu....meski hatiku menyanyangimu nurani membutuhkanmu ku harus merelakanmu...

...dan hanyalah dirimu yang mampu memahami ku yang dapat mengerti aku...ternyata dirinyalah yang sanggup menyanjungmu yang ramah menyentuhmu bukanlah diriku....

walau...ku masih mencintaimu...ku harus meninggalkanmu...ku harus melupakanmu... meski hatiku menyayangimu...nurani membutuhkanmu ku harus merelakanmu...


Tiba-tiba lantunan volkal BAM SamSon itu berkecamuk diotakku. Segelas bir yang sudah aku habiskan setengah sepertinya bakal setia menemani malamku kali ini. "Aku gak ada hubungan apa-apa dengan KHRISNA," ucapnya Senin (26/10) di warung Soto Wawan, seolah meyakinkan aku. Tapi, aku hanya bisa diam dan mencoba mencerna apa yang diucapkannya.

Sepertinya, laki-laki itu sudah membelenggu jiwanya. Bahkan diatas hubungan ku dengannya yang sudah lebih lima tahun ini, nama itu tetap masih menjadi trauma bagiku untuk mencurahkan seluruh cintaku padanya...Apa aku salah???

Sepertinya memang aku harus pergi, meski hati ini masih mencintai dan menyanyanginya...karena tidak mungkin bagiku mencintainya, dan merebut hatinya...sementara laki-laki itu sudah membelenggu hati dan jiwanya...

Aku harus pergi....dan rela melihatnya berbahagia dengan ...laki-laki yang sudah terlebih dulu membelenggu hati serta jiwanya... sebelum aku dulu mengungkapkan rasaku...

Ku masih mencintaimu....(gong)