Jumat, 19 Februari 2010

Menjadi Ketua PFI Surabaya

Awalnya memang gak kepikiran sama sekali. Tetapi ketika kemudian aku masuk perangkap dan dijebak untuk menjadi ketua, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Seluruh kawan yang hadir mendaulatku untuk jadi Ketua PFI Surabaya. Dan terpilihlah aku dengan nilai perolehan mutlak.

Ternyata, beberapa orang kawan berpikir bahwa akulah yang bisa menjadi jembatan antara mereka yang disebut sebagai senior dan junior dikancah fotografi di kota Surabaya. Khususnya lagi fotografi jurnalistik. Aku tidak bisa mengelak, tetapi aku lebih berharap kawan-kawan lain memberikan dukungan sepenuhnya.

Rasanya, aku menemukan perbedaan mencolok diantara sesama rekan seprofesiku ini. Mereka yang bisa dibilang senior, sepertinya ogah-ogahan jika harus bertemu dengan adik-adik mereka yang masih junior. Apalagi untuk transfer ilmu dan keterampilan fotografi, malah lebih sulit lagi.

Aksi pertama, dengan menyambangi satu diantara kawan fotografer yang sedang sakit, sebenanrnya langkah awal untuk melihat bagaimana rasa kebersamaan kawan-kawan. "Maaf aku gak bisa ikut, ada kawan yang meninggal mendadak," kata seorang kawan seprofesi ketika kami semua berencana membezuk kawan yang sakit.(gong)