Rabu, 10 September 2008

Bukan Pengambil Keputusan

Entahlah kalau pertemuan yang digelar Rabu (10/09) petang di gedung baru Suarasurabaya Media, antara HENDRO DWIJO LAKSONO mantan Chief Editor Majalah Mossaik dengan manajemen Suarasurabaya Media, memang sudah diskenariokan hasilnya.

Maksud saya, HENDRO yang didampingi IMAN DWIANTO dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya, harus dihadapkan dengan sosok yang mewakili manajemen Suarasurabaya Media, namun tidak sedikitpun punya kewenangan untuk membuat keputusan.

Rasanya seperti berbicara dengan batu atau tembok, karena tidak ada timbal balik yang menyiratkan sebuah kemajuan. "Namanya saja pertemuan Bipartit. Paling tidak terjadi dialog disitu. Bukan malah hanya satu arah saja. Ini nggak bermanfaat. Hanya sekedar memenuhi ketentuan saja," kata IMAN waktu saya tanya.

Pada pertemuan sebelumnya, jajaran 'orang penting' Suarasurabaya Media hadir menghadapi HENDRO yang didampingi AJI Surabaya dan LBH Surabaya. Dari pertemuan itu diisyaratkan bakal digelar lagi pertemuan serupa. Tapi ternyata pertemuan yang dijadwalkan berlangsung Rabu (10/09) petang itu hanya dihadiri ROMMY FEBRIANSYAH Direktur Administrasi....Obligasi...Intervensi....Provisi....entahlah apa lagi....soalnya saya juga baru dengar jabatan Direktur Administrasi etc,etc,etc....itu.

Pertanyaan saya, kemana jajaran 'orang-orang penting' itu? Apakah untuk mengeksekusi HENDRO cukup dengan menunjuk ROMMY? Kalau benar suarasurabaya media tidak pernah memecat orang atau karyawannya, tetapi membuat orang atau karyawannya seolah bukan manusia yang layak dan patut untuk diorangkan adalah pilihan sah atas penolakan sebuah pemecatan tadi??

Tiba-tiba perut saya muleeessss........(gong)

2 komentar:

Novri mengatakan...

ROMMY FEBRIANSYAH Direktur Administrasi....Obligasi...Intervensi....Provisi....entahlah apa lagi....soalnya saya juga baru dengar jabatan Direktur Administrasi etc,etc,etc....itu.

Banyak sekali jabatannya...
Kasian kamu Rom, makanya sampai kurus gitu ;)

Budi Sugiharto mengatakan...

lambemu tok. wanine nulis nang blog. tulis dong di suarasurabaya.net. katanya wartawan itu tidak berpihak dan tidak takut sama pemilik modal?