Ada orang yang dengan keberaniannya, serta tekadnya yang membaja, ingin meraih sebuah posisi, dengan cara-cara yang tidak etis. Tidak menggunakan cara-cara persaingan atau kompetisi yang sehat, yang elegan. Saling beradu pintar, beradu ide, beradu keterampilan.
Tetapi justru dengan menjatuhkan lawan melalui aksi-aksi yang hanya menguntungkan sepihak. Kalau meminjam istilah jaman pergerakan G 30 September, aksi-aksi sepihak. itu ada dan dilakukan oleh orang-orang tertentu.
"Kemampuan man to man marking -nya hebat. Membuat lawan menjadi tidak berdaya sebelum melakukan perlawanan. Ini luar biasa sekali. Kemampuan menjatuhkan lawan dalam posisi jarak dekat tanpa menggerakkan bagian tubuh. Luar biasa sekali toh!!" kata seorang kawan saya.
Biasanya, istilah man to man marking digunakan dalam sepak bola, ketika seseorang dengan sangat ulet membuat lawannya menjadi tidak mampu berbuat apa-apa. Jangankan menghindar atau berkelit, menengok saja tidak diberi kesempatan.
Lalu, apa hubungannya dengan pencapaian prestasi seseorang?? Dengan kemampuan untuk melakukan man to man marking, seseorang yang memang berambisi untuk menjatuhkan lawan dengan cara-cara keji, sangat memanfaatkan itu......
Segala gerak gerik diawasi, segala aktivitas diteliti, bahkan bila perlu menanyakan kepada kolega lain tentang keberadaan kita. Sebuah cara-cara keji melakukan pembunuhan karakter seseorang.
"Apa komentar kamu kalau seandainya ada orang, kelewat menjengkelkan, terlalu bodoh, tidak santun, tanpa prestasi tetapi selalu beruntung. Dan cilakanya lagi orang itu adalah atasan kamu. Apa yang kamu perbuat???" tanya kawan saya itu.
Saya bingung....Apa ada orang seperti itu???(gong)
Pindang Backstreet Boys
3 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar